Berapa banyak orang yang menghamba pada harta tanpa tahu makna ia sesungguhnya. Harta adalah bagian dari rizki Allah. Janganlah berlebihan untuk mencintainya.
Berikut adalah ulasan singkat tentang rizki dari KH. Hafidz Abdurrahman, Khadim Majelis-Ma’had Syaraful Haramain dalam akun twitternya @Hafidz_AR1924:
#Rizki: 1- Rizki, dalam bahasa Arab, bermakna ‘Atha’ [pemberian]. Apa saja yang diberikan Allah adalah rizki. Bisa halal, bisa haram.
#Rizki: 2- Allah sendiri menyatakan, rizki ada yang halal dan haram. Diambil dari Mafhum Mukhalafah [mafhum kebalikan] Q.s. al-Baqarah: 172.
#Rizki: 3- Yang menentukan halal dan haram adalah proses yang dilakukan manusia dalam mendatangkan rizki, pemberian Allah kepadanya.
#Rizki: 4- Karena itu harus dibedakan, antara usaha manusia dalam mengumpulkan rizki, dan rizki yang ada di tangan Allah SWT.
#Rizki: 5- Usaha yang halal akan mendatangkan rizki yang halal. Usaha yang haram akan mendatangkan rizki yang haram.
#Rizki: 6- Usaha yang halal, dengan hasil yang halal, menjadi sebab keabsahan kepemilikan dalam Islam.
#Rizki: 7- Sebaliknya, usaha yang haram, dengan hasil yang haram, menjadi sebab ketidakabsahan kepemilikan dalam Islam.
#Rizki: 8- Itulah rizki yang ada di tangan manusia. Rizki yang ada di tangan manusia inilah yang bisa berkurang, bahkan habis.
#Rizki: 9- Tapi, rizki yang ada di tangan Allah tidak pernah berkurang atau habis. Begitulah firman Allah dalam Q.s. an-Nahl: 96.
#Rizki: 10- Sayangnya, manusia lebih yakin dengan yang di tangannya, ketimbang apa yang ada di tangan Allah. Akibatnya, stress..
0 komentar:
Posting Komentar