Pages

Senin, 06 Maret 2017

Aroma Mewangi Minyak Kasturi

Ada wewangi yang menjadi ibarat dari nilai bau mulutnya orang yang sedang berpuasa, bahkan lebih harum daripadanya. Ada wewangi yang kelak akan tercium aromanya di surga dengan aromanya yang terbaik. Ada wewangi yang amat disukai oleh Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam. Dialah wewangi minyak Kasturi atau dalam hadis disebut sebagai misik. Kasturi merupakan ungkapan bahasa Urdu atau bahasa Sansekerta bagi Misik Abyadh (Misik Putih). Sebagian menyebutnya Misik Madinah.
Misik Abyadh atau Misik Madinah berwarna putih serupa susu, kental pekat sehingga untuk memasukkan ke dalam botol kecil perlu dipanaskan agar lebih cair. Tekstur dan warna maupun aroma dapat mengalami perubahan apabila telah dicampur dengan bahan lain, termasuk yang sekedar pengencer. Aroma Kasturi sangat lembut, tidak menyengat dan kuat baunya sehingga tidak mudah hilang. Manfaat minyak Kasturi akan lebih kuat pada yang asli.
Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa khuluf (bau mulut) orang yang berpuasa lebih harum dibandingkan minyak Kasturi sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :((قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ ,وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ. وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ صَوْمِهِ))مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَهَذََا لَفْظُ رِوَايَةِ الْبُخَارِيِّ. وَفِيْ رِوَايَةٍ لَهُ: يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أجْلِيْ، اَلصِّيَامُ لِيْ وَأنَا أجْزِيْ بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا وَ فِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، اَلْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : (إِلاَّ الصَّوْمَ فَإنَّهُ لِيْ وَأنَا أجْزِيْ بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أجْلِي). لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ . وَلَخُلُوْفُ فِيْهِ أطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ المِسْكِ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Semua amal perbuatan anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya. ’Puasa adalah perisai. Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor/keji (cabul) dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, *sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak Kasturi.* Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya.’” (Muttafaq ‘alaihi).
Inilah beberapa keutamaan berpuasa. Salah satunya adalah khuluf (bau mulut) orang yang berpuasa. Yang dimaksud dengan khulufadalah bau yang keluar dari mulut ketika perut dalam keadaan kosong dan mulut tidak mengunyah makanan atau mengecap minuman dalam waktu yang lama. Bukan bau yang timbul akibat mulut tidak bersih atau pun tidak pernah gosok gigi.
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ
“Sungguh, bau mulut orang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak Kasturi.”
Apa keistimewaan minyak Kasturi atau Misik Abyadh itu? Aromanya lembut, halus, tetapi sangat kuat melekat di badan sehingga tidak mudah hilang. Aromanya tidak menyengat sehingga parfum ini juga sangat tepat buat para wanita. Sesungguhnya wewangian yang dituntunkan bagi wanita adalah yang tersembunyi baunya. Tentu saja ini kita dapati pada Misik (musk) yang asli dan murni. Semakin banyak campuran, akan menyebabkan perubahan aroma sesuai campuran yang dipakai.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyebutkan berbagai manfaat minyak Kasturi atau Misik (الْمِسْكِ). Saya tidak menukil di sini karena tidak hafal apa saja. Yang jelas, ini menunjukkan besarnya manfaat minyak Kasturi dalam Thibbun Nabawi.
Khusus bagi para wanita, minyak Kasturi merupakan salah satu bagian sunnah yang sering dilupakan dalam bersuci dari menstruasi. Artinya, menggunakan minyak Kasturi merupakan penyempurna dalam bersuci yang bernilai sunnah. Mengamalkannya termasuk bentuk keta’atan sekaligus kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Asma’ binti Syakal radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi haidh, maka beliau bersabda:
تَأْخُذُإِحْدَا كُنَّ مَائَهَا وَسِدْرَهَا فَتََطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أوْ تَبْلِغُ فِي الطُّهُورِ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُُهُ دَلْكًا شَدِ يْدًا حَتََّى تَبْلِغَ شُؤُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا المَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطْهُرُ بِهَا قَالَتْ أسْمَاءُ كَيْفَ أتََطَهَّرُبِهَا قَالَ سُبْحَانَ الله ِتَطَهُّرِي بِهَا قَالَتْْ عَائِشَةُ كَأنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ تَتَبَّعِي بِهَا أثَرَالدَّمِ
“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh juga digunakan pengganti sidr seperti: sabun dan semacamnya) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, *lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi,* kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata: “Bagaimana aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah” maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).” (HR. Muslim).
Apa faedah mengusapkan minyak Kasturi pada saat bersuci dari menstruasi? Wallahu a’lam bish-shawab. Di antara hikmahnya ialah meremajakan kembali gairah seks suami-istri, yakni membangkitkan semangat istri untuk melakukan hubungan seks sebelum datang masa suburnya dan meningkatkan gairah suami setelah lama “berpisah” dan tak terganggu oleh bebauan yang tidak sedap. Jadi, istri bersemangat bukan hanya pada masa subur.
Ada yang menyatakan bahwa mengusapkan Kasturi bermanfaat mencegah terjadinya keluar darah kembali setelah bersuci. Sebagian wanita mengalami situasi dimana darah kembali keluar setelah satu hari darah berhenti. Ia telah bersuci, tetapi darah keluar kembali. Mengusapkan minyak Kasturi (yang asli, tentu saja) bermanfaat untuk mengikat darah sehingga tidak keluar lagi. Tetapi ini bukanlah manfaat paling pokok karena pada prinsipnya, darah menstruasi memang untuk dibuang. Jika ada yang keluar kembali, ini menandakan darah tersebut belum tuntas keluar. Wallahu a’lam bish-shawab.
Selain Kasturi, Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam juga menyukai ‘anbar (amber, ambergris) yang bahannya terbuat dari ikan paus (whale). Ini sebagaimana kita dapati dalam sebuah hadis riwayat Imam An-Nasa’i.
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَطَيَّبُ قَالَتْ نَعَمْ بِذِكَارَةِ الطِّيبِ الْمِسْكِ وَالْعَنْبَرِ
Dari Muhammad bin Ali ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam memakai parfum? Ia menjawab, “Ya, dengan minyak wangi misik dan ‘anbar.” (HR. Nasa’i).

0 komentar:

Posting Komentar